Thursday, November 25, 2010

Krisis Semenanjung Korea: AS dan China Mulai Terjun dalam Kancah Perselisihan

(Vibiznews – Business) – Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengadakan pertemuan genting pada hari ini (25/11). Sehubungan dengan serangan militer oleh Korea Utara, presiden ingin mendiskusikan dampak ekonomi yang menyertai serang tersebut. Sementara itu AS meminta China untuk dapat menjernihkan suasana dengan membujuk Korea Utara untuk tidak melakukan tindakan provokasi lebih lanjut.

Pertemuan antara presiden dengan para staff-nya ini ditujukan untuk mencegah meluasnya ketegangan antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Kondisi ini dikhawatirkan membawa dampak serius bagi ekonomi Korea Selatan yang saat ini bergantung kepada pertumbuhan konsumsi dalam negeri. Ekspor Korea Selatan sedang berada dalam kondisi yang kurang baik disebabkan penurunan permintaan global akibat krisis.

Korea Utara menyerang Pulau Yeonpyeong milik Korea Selatan pada hari Selasa lalu. Dalam serangan ini tercatat dua orang prajurit Korea Selatan dan dua orang warga sipil tewas. Ini adalah kali pertamanya serangan Korea Utara menewaskan warga sipil sejak tahun 1987.

Serangan Korea Utara terhadap Korea Selatan ini sempat menimbulkan kepanikan di pasar saham. Hari Selasa lalu bursa saham Korea Selatan ditutup melemah 0.8% sementara di Hong Kong terjadi penurunan 2.7%. Imbas serangan ini masih terasa hingga hari Rabu kemarin. Akan tetapi pada pembukaan perdagangan hari Kamis ini imbas serangan tersebut mulai berkurang dan bursa saham Korea Selatan dibuka dan bergerak pada kisaran sebelum terjadinya serangan. Akan tetapi mata uang Korea Selatan won tetap berada dalam tekanan seiring dengan masih was-wasnya kondisi pasar.

China Pegang Peranan Penting dalam Penyelesaian Konflik Korea

China merupakan sekutu paling dekat Korea Utara yang diyakini dunia memegang peranan penting dalam penyelesaian konflik di Semenanjung Korea ini. AS telah menyatakan bahwa China seharusnya dapat mencegah provokasi lebih lanjut oleh Korea Utara. Admiral Mike Mullen dari AS menyatakan bahwa China adalah satu-satunya negara yang memiliki pengaruh pada Korea Utara sehingga peranannya sangat penting untuk menyelesaikan konflik ini.

China sendiri telah menanggapi insiden ini dan menteri luar negeri China telah berkomentar bahwa kedua Korea harus menenangkan dan menahan diri serta mengadakan pembicaraan secepat mungkin untuk menghindari ketegangan lanjutan.

Juru bicara China Hong Lei menegaskan bahwa China menanggapi insiden ini dengan sangat serius dan merasa sangat menyesal dan turut sedih akibat kehilangan nyawa dan kerusakan yang terjadi akibat insiden tersebut.

China sendiri dipercaya memiliki kepentingan kuat untuk mencegah terjadinya bentrokan yang berpotensi perang antara kedua negara ini. Apabika sampai terjadi perang di Semenanjung Korea maka China sendiri akan mengalami kerugian besar.

Akan tetapi China tampaknya tidak senang dengan adanya campur tangan AS dalam insiden ini. Dilaporkan bahwa AS telah mengirimkan bantuan militer kepada pihak Korea Selatan. Saat ini USS George Washington telah berada di Laut Kuning dekat Semenanjung Korea yang ditujukan untuk membentuk pasukan gabungan dengan militer Korea Selatan.

Kondisi ini dianggap justru bagai menyiram bensin ke nyala api dan akan memperkeruh suasana di Semenanjung Korea. Langkah pasukan AS ini diperkirakan akan menyulut kemarahan pihak Korea Utara, juga akan mengakibatkan ketegangan antara AS dan China.

Beijing sebelumnya telah mengatakan bahwa pasukan gabungan antara AS dan Korea Selatan di perairan antara Semenanjung Korea dan China merupakan ancaman bagi kemanan dalam negeri China sekaligus stabilitas keamanan regional.

Kondisi ini menjadi sangat pelik dan berpotensi pecah menjadi perang besar apabila keempat negara ini tidak dapat menyepakati sebuah gencatan senjata. Dengan kondisi saat ini perang hanya akan mengakibatkan kesengsaraan yang makin besar. Semoga saja semua pihak dapat memperoleh kesepakatan sehingga tidak akan terjadi pertempuran yang tidak bermakna.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

No comments:

Post a Comment

Bagikan ke :