Saturday, January 22, 2011

Mao Tau Kama Sutra Versi Baru, Cek Dah Dimari....

Kama Sutra terlanjur identik dengan urusan seks, padahal sebagian besar isi kitab tersebut malah membahas gaya hidup dan hubungan sosial antar manusia. Agar tidak terlalu 'ngeres', terjemahannya dalam Bahasa Inggris akan direvisi tahun ini.

Dalam versi terbaru yang akan terbit Februari 2011 tersebut, penekanan akan diperbanyak di bagian-bagian yang membahas persoalan-persoalan hidup selain seks. Sebagaimana teks aslinya yang berbahasa Sansekerta, sebenarnya hanya ada 1 dari 7 bab dalam kitab yang disusun berdasarkan ajaran Hindu ini membahas seks.

"Saya berusaha agar terjemahan terbaru ini bisa semirip mungkin dengan kitab aslinya, tapi dengan bahasa yang sesuai dengan zaman sekarang," ungkap penulis Kama Sutra versi terbaru, AND Haksar yang sehari-harinya merupakan penerjemah profesional untuk teks-teks Sansekerta.

Dikutip dari Telegraph, Rabu (19/1/2011), hal-hal yang dibahas dalam terjemahan terbaru ini antara lain panduan bergaul bagi pria dan wanita. Misalnya dalam salah satu sub-bab, wanita disarankan untuk tidak bergaul dengan pria yang banyak bicara dan napasnya bau gagak.

Pada sub-bab yang lain, wanita dianjurkan untuk memilih pria yang punya penghasilan tetap, penuh stamina untuk bercinta, mandiri dan tidak kecanduan minum alkohol. Adanya anjuran yang berhubungan dengan alkohol menunjukkan bahwa terjemahan baru Kama Sutra lebih menonjolkan gaya hidup ketimbang seks itu sendiri.

Kama Sutra yang asli merupakan kitab kuno dari India yang terdiri dari 7 bab dan ditulis berdasarkan filosofi Hindu. Ada banyak versi yang beredar berikut kisah yang melatarbelakanginya, namun yang banyak diakui adalah karangan seorang filsuf India, Mallanaga Vatsyayana.

Nama kitab ini terdiri dari 2 kata, yakni Kama yang berarti hasrat atau nafsu dan Sutra yang artinya rangkaian. Namun dari ketujuh bab dalam kitab ini, panduan bercinta yang meliputi berbagai variasi dan posisi hubungan seks hanya dibahas di bab II. Sisanya lebih banyak membahas hubungan sosial antara pria dan wanita.

Sementara itu terjemahan dalam Bahasa Inggris juga ada berbagai macam versi, namun yang paling banyak digunakan adalah karya seorang prajurit sekaligus ilmuwan asal Inggis, Sir Richard Francis Burton. Terjemahan itu ia tulis pada abad ke-19 dan masih banyak digunakan hingga saat ini.

No comments:

Post a Comment

Bagikan ke :