Obat bius atau anestesi banyak membantu menyelamatkan nyawa orang. Meskipun obat bius sudah digunakan lebih dari 150 tahun, tapi hanya sedikit fakta yang diketahui tentang obat bius dan selebihnya masih menjadi misteri.
Obat bius biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit lokal di dokter gigi, menjadi obat tetes mata agar mata kebal saat melakukan operasi laser (lasik) serta digunakan untuk operasi besar. Namun dokter dan ilmuwan masih belum tahu persis bagaimana obat ini bekerja di dalam tubuh.
Sebelum ditemukan anestesi, dokter dan dokter gigi mengoperasi pasien dalam kondisi ekstrem dan sebagian besar tanpa menggunakan obat penghilang rasa sakit atau obat penenang.
Berikut ini beberapa fakta seputar obat bius seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (27/1/2011):
1. Tahun 1846 dokter gigi William T. G. Morton menggunakan eter untuk menidurkan pasien selama operasi. Praktek ini segera menyebar, tapi karena dokter belum bisa mengendalikan berapa banyak jumlah eter yang harus dihirup maka pasien kadang terbangun selama operasi atau justru tidak bangun lagi. Selain itu eter termasuk senyawa yang sangat mudah terbakar.
2. Beberapa dekade berikutnya didapatkan gas anestesi yang kurang mudah terbakar dan anestesi intravena dengan dosis terkendali. Tapi pada tahun 1950-an ditemukan efek samping bahaya yang umum termasuk kelainan irama jantung, masalah pernapasan, menurunkan tekanan darah, mual dan muntah.
3. Teknik anestesi modern saat ini memungkinkan jutaan orang aman menjalani operasi dengan sedikit atau berkurangnya efek samping yang serius. Beberapa komponen anestesi umum ini termasuk menenangkan, membuat pingsan, tidak bergerak, analgesia (kurangnya rasa sakit) dan amnesia (kekuarangan memori). Para ahli telah mengembangkan obat yang bisa memberikan satu atau lebih komponen sesuai dengan prosedur dan kondisi pasien.
4. Ahli anestesiologi bukanlah pekerjaan yang mudah karena anestesi masih bisa menimbulkan komplikasi dan efek bagi tubuh. Ahli anestesiologi harus hati-hati memantau kondisi pasien seperti tekanan darah, kadar oksigen dalam darah, fungsi jantung dan pernapasan selama operasi. Serta harus menyesuaikan keseluruhan prosedur dan kondisi pasien untuk membuatnya tetap aman.
5. Kemajuan dalam bidang biologi sel, genetika dan biologi molekuler telah memacu para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai anestesi dan pengembangannya ke arah yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah merancang anestesi yang bisa bekerja langsung di dalam tubuh dengan aman dan efektif pada setiap pasien.
No comments:
Post a Comment