Friday, February 18, 2011

Infeksi Seks Chlamydia Lebih Menyerang Pria

Penyakit infeksi menular seksual oleh bakteri chlamydia selalu diidentikkan dengan kaum perempuan. Tapi ternyata laki-laki dua kali lebih mungkin mendapatkan hasil positif dalam tes chlamydia dibandingkan perempuan.

Berdasarkan hasil survei sekitar 13 persen laki-laki menunjukkan hasil positif tes chlamydia dibandingkan dengan perempuan yang hanya sebesar 6 persen. Namun kaum laki-laki lebih enggan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksualnya.

Sekitar 13 persen kaum laki-laki yang terkena chlamydia ini karena tidak menggunakan kondom padahal 'bermain' dengan lebih dari satu perempuan dalam waktu lima tahun terakhir. Jumlah tersebut dua kali lipat dibandingkan kaum perempuan yang hanya sebesar 7 persen.

Namun sekitar 72 persen laki-laki yang disurvei mengaku tidak pernah melakukan pemeriksaan untuk infeksi menular seksual (IMS). Hal ini menunjukkan seseorang kemungkinan akan menunda tes sampai timbul gejala yang nyata, kondisi ini berarti seseorang akan memeriksakan dirinya saat tingkat infeksi sudah benar-benar ada.

"Hasil ini sangat mengejutkan dan juga megkhawatirkan, karena sebagian besar IMS tidak menunjukkan gejala yang jelas. Karenanya seseorang bisa saja menganggap dirinya sehat sehingga memberikan risiko terhadap pasangannya," ujar Clare Kerr, kepala kesehatan seksual di Lloydspharmacy dan juga ketua penelitian, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (6/4/2010).

Infeksi chlamydia merupakan salah satu infeksi menular seksual yang paling sering didiagnosis dan sebagian besar menyerang kaum muda yang berusia 16-24 tahun.

Sekitar 50 persen laki-laki dan 70 persen perempuan yang memiliki infeksi chlamydia tidak memiliki gejala yang nyata. Tapi jika kondisi ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang termasuk ketidaksuburan (infertilitas).

Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang dapat merusak organ reproduksi dan menyebabkan keluarnya cairan dari vagina pada perempuan atau dari penis pada laki-laki. Meskipun gejalanya terkadang ringan atau tidak ada, komplikasi yang ditimbulkan bisa menyebabkan kerusakan yang irreversible.

Setiap orang yang aktif secara seksual dapat terinfeksi chlamydia, semakin banyak jumlah pasangan seksnya maka semakin besar risiko infeksinya. Orang yang masih sangat muda lebih rentan terkena infeksi ini, apalagi jika sudah aktif secara seksual.

Sejak chlamydia dapat ditularkan melalui oral seks atau anal seks, maka laki-laki yang berhubungan dengan laki-laki juga berisiko terinfeksi bakteri ini. Untuk mendiagnosisnya beberapa tes diperlukan seperti tes laboratorium, tes urin dan juga tes pengumpulan sampel dari daerah penis atau serviks.

http://health.detik.com/read........ld991107763

No comments:

Post a Comment

Bagikan ke :