Monday, November 1, 2010

Saya (Bukan) Workaholic! CEK THISSS.....

Anda tipe pekerja yang terlalu kerja keras, atau sebaliknya, terlalu santai dan cuek dengan pekerjaan Anda, serba berhitung, dan selalu kewalahan dengan pekerjaan karena tak bisa mengatur waktu? Yuk, intip karakter kita, agar bisa mengevaluasi langkah karier ke depannya.

1 Mengapa memilih pekerjaan yang sekarang?
a Ada kepuasan tersendiri, jika saya merasa dibutuhkan.
b Bayarannya tinggi, sih!
c Kebetulan saja setelah lulus kuliah saya diterima di perusahaan ini.
d Iseng coba-coba, sambil mengisi waktu.
e Batu loncatan yang tepat untuk mencapai karier yang saya inginkan.

2 Bagi Anda, pekerjaan itu…
a Penting banget. Saya mendefinisikan diri dengan pekerjaan dan pencapaian saya.
b Kewajiban, supaya bisa bayar tagihan dan membiayai kebutuhan hidup.
c Sumber stres. Saya tidak sempat melakukan hal lain di luar urusan pekerjaan.
d Pengakuan dan status.
e Untuk memberi makna pada hidup saya, aktualisasi yang kebetulan bisa menjadi sumber mata pencaharian.

3 Jika Anda dalam posisi terancam kehilangan pekerjaan, Anda…
a Merasa tidak punya alasan bangun dari tempat tidur keesokannya.
b Wah, malah senang, dong! Soalnya, di kantor ini gaji saya terlalu kecil.
c Antara kecewa dan lega terbebas dari tumpukan pekerjaan, tapi saya perlu pemasukan bulanan.
d Harus melirik pekerjaan lain.
e Kecewa di awal saja. Tapi, setelah itu, yakin pasti akan ada kesempatan lebih baik menanti saya.

4 Sudah tiga jam lewat dari waktu pulang, Anda masih di kantor.
a Sering terjadi. Waktu tidak terasa berlalu. Selalu saja banyak yang harus diurus.
b Duh, ingin buru-buru pulang. Sebisa mungkin menghindari lembur.
c Pekerjaan rasanya terus-menerus menumpuk!
d Kalau terlalu sering lembur, mungkin saatnya mencari pekerjaan baru.
e Selama masih dibutuhkan di kantor, ya, dijalani sampai tugas selesai. Asal jangan terlalu sering.

5 Hal yang paling disenangi dari pekerjaan Anda?
a Senang dengan pujian karena performa kerja dinilai bagus.
b Nggak ada, sih! Menjalani kewajiban saja.
c Senang, karena sesuai minat saya. Tapi, saya tidak punya waktu luang.
d Tidak ada yang ribut, jika saya bolos kerja.
e Lingkungan kerja menyenangkan, teman-teman yang kooperatif.

6 Anda berlibur seminggu penuh di kota kecil. Seberapa sering Anda mengecek surel dari kantor?
a Setiap hari. Takutnya, pekerjaan di kantor berantakan tanpa kehadiran saya.
b Nggak pernah. Saya anti membuka surel kantor pada saat cuti!
c Jarang, hanya kalau ditelepon kantor yang mengharuskan saya membuka surel.
d Tidak sama sekali. Toh, tidak punya ‘utang’ pekerjaan kantor.
e Sesekali saja, siapa tahu ada hal penting! Sekalian mengecek surel pribadi.

7 Membawa pulang pekerjaan, menurut Anda…
a Tidak masalah.
b No way! Di rumah waktunya untuk istirahat dan keluarga.
c Terpaksa, soalnya pekerjaan saya belum beres juga.
d Sebaiknya tidak, pekerjaan sebisa mungkin selesai di kantor.
e Hanya saat mendekati deadline.

8 Apa yang paling Anda cemaskan?
a Jika kurang bekerja keras, saya bisa gagal dan kehilangan pekerjaan.
b Beban kerja berat, sedangkan gaji kecil.
c Kurang waktu istirahat dan tak bisa libur akhir pekan, karena terpakai untuk kerja.
d Jam kerja yang gila-gilaan, membuat saya kehilangan waktu bersenang-senang.
e Performa kerja buruk, melakukan kesalahan fatal, dan masuk dalam daftar staf yang tidak bisa diandalkan perusahaan.

9 Pendapat orang Terdekat tentang pekerjaan Anda?
a Saya tidak punya waktu untuk memperhatikan pendapat mereka.
b Komentar pasangan, “Mau-maunya, sih, kerja rodi buat kantor?”
c Diprotes teman karena sering membatalkan janji tiba-tiba.
d Mereka tidak komentar, karena saya selalu punya waktu bersama mereka.
e Keluarga dan teman mendukung pekerjaan saya sepenuhnya.

10 Ada urusan pribadi pada hari kerja, Anda…
a Abaikan saja. Pekerjaan segalanya bagi saya.
b Memanfaatkan izin kerja.
c Bingung! Jika izin, saya pasti dicari orang kantor.
d Bolos kerja, tidak masalah!
e Tergantung tingkat emergency.

HASILNYA
Dominan A: Miss Workaholic
Anda adalah karyawan superteladan. Tapi, ini bukan poin yang ‘sehat’. Di bawah sadar, Anda terlalu fokus pada pekerjaan dan waktu Anda terlalu banyak tersita untuk kerja. Kecemasan, pikiran, dan totalitas energi Anda berpusat pada kantor. Anda kurang memiliki kepercayaan pada rekan kerja atau bawahan Anda, dan sering berpikir kantor tak bisa jalan tanpa Anda.
Jangan lupa, waktu untuk diri sendiri juga penting. Bersosialisasi dengan teman, memberi kualitas waktu untuk pasangan, waktu untuk bersenang-senang, harus dipikirkan juga. Terlalu banyak memikirkan pekerjaan juga berisiko terkena burn out. Tandanya, gampang lelah, bosan, stres, dan ujung-ujungnya mudah sakit.
Kehidupan pribadi yang menyenangkan akan membuat Anda punya energi lebih dan dapat meningkatkan kreativitas di kantor. Bonusnya, Anda akan memperoleh hidup yang lebih seimbang.

Dominan B: Miss Argometer
Anda cukup rajin bekerja. Tetapi, Anda terlalu perhitungan soal pekerjaan. Anda bakal kesal dan menggerutu, jika mendapat tugas baru di luar tugas rutin Anda atau mendapat tugas dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Bekerja sesuai gaji, begitu slogan Anda. Anda beranggapan, jika gaji bulanan yang Anda terima sekian, maka Anda juga harus memberi performa sesuai nominal gaji tersebut. Tidak usah lebih.
Dalam hal tertentu, Anda bisa diandalkan. Tapi, Anda terlalu terikat pada rutinitas. Sesekali lihatlah tugas yang berbeda sebagai tantangan baru yang perlu dipelajari dan pengalaman baru yang dapat memperluas wawasan Anda.
Sebaiknya, waktu kerja tidak dihitung dengan kalkulator, melainkan dengan hati. Di kemudian hari, uang dan kesuksesan akan mengikuti, jika Anda menyenangi pekerjaan Anda dan menjalaninya sepenuh hati.

Dominan C: Miss No Priority
Sementara teman kerja lain lembur hanya seminggu sekali, Anda bisa lembur 3-4 kali, termasuk akhir pekan! Tapi, Anda bukan workaholic, karena acara lembur ini bukan kemauan Anda. Anda cenderung perfeksionis. Karena itulah, Anda bekerja dengan sangat hati-hati dan melupakan deadline. Pekerjaan yang seharusnya bisa selesai dalam seminggu, di tangan Anda bisa menjadi dua minggu.
Coba lakukan evaluasi. Bisa jadi Anda orang yang ingin membuat orang lain senang, sehingga mengerjakan segala hal yang diminta rekan Anda. Akibatnya, Anda kewalahan. Kemungkinan lain, Anda belum bisa mengatur prioritas. Belajarlah mengelola agenda kerja, menentukan prioritas, menyelesaikan kerja dengan lebih cepat dan optimal.

Dominan D: Miss Gaul
Anda tipe karyawan yang terlalu ekstrem mementingkan kesenangan. Tidak punya ambisi dalam karier. Anda juga tak peduli pada penilaian orang sekitar terhadap diri Anda dan performa kerja Anda. Bolos kerja di hari deadline, ‘menghilang’ pada jam makan siang, atau absen dari rapat adalah hal biasa. Prioritas hidup Anda adalah menyenangkan diri sendiri.
Kehidupan sosial yang tinggi juga sebenarnya bisa menjadi modal positif untuk memperluas networking. Tapi, di sisi lain, ada performa kerja yang harus diperhatikan. Tunjukkan kedewasaan dengan menerima tanggung jawab sebaik-baiknya. Prioritas hidup juga harus lebih diatur. Kalaupun Anda tak berniat mengejar promosi jabatan, reputasi Anda tetap dipertaruhkan.

Dominan E: Miss Komitmen
Anda cukup punya komitmen tanpa menjadi terobsesi pada pekerjaan. Kalaupun ini bukan pekerjaan yang menjadi passion Anda, setidaknya Anda telah berdamai dengan diri sendiri untuk menyenangi pekerjaan Anda. Anda punya pandangan yang cukup ‘sehat’ tentang kerja dan keseimbangan hidup, dan berhasil menerapkannya. Meski, kekurangannya, pencapaian Anda mungkin tak setinggi mereka yang workaholic.
Sebaiknya, pertahankan sikap ini. Jaga komunikasi yang baik dan kedekatan dengan keluarga dan orang-orang di sekitar Anda. Buat juga rencana untuk karier Anda ke depannya. Pastikan setiap langkah dan keputusan yang Anda ambil sekarang sudah tepat dalam rangka mencapai tujuan karier Anda.

Penulis: Nayu Novita (Kontributor - Jakarta)

[Dari femina 28 / 2010]

No comments:

Post a Comment

Bagikan ke :