Para ahli mengungkapkan bahwa jumlah pengutil meningkat hingga tiga kali lipat. Selain karena iseng, produk desainer mewah juga kerap menjadi alasan mereka mengutil.
Dikutip dari DailyMail, pengutil remaja wanita berusia 10 hingga 13 tahun dilaporkan meningkat sebanyak tiga kali lipat menjadi 3000 semenjak tahun 1997. Sedangkan remaja wanita dengan usia 14 hingga 16 mencapai nominal yang lebih banyak yaitu, 7000 orang.
Para ahli mengatakan bahwa 2/3 dari remaja wanita tersebut memiliki latar belakang ekonomi yang berkecukupan bahkan bisa dikatakan kaya. Sisanya memiliki latar belakang ekonomi yang kurang, menurut laporan pada tahun 2005.
Para ahli percaya bahwa lonjakan pengutil wanita dipengaruhi oleh produk desainer mahal yang ada pada daftar belanja mereka. Penemu lembaga 'Crisis Counselling for Alleged Shoplifters', Harry Kauffer juga mengatakan bahwa hal tersebut juga bisa terjadi karena menjadi pecandu narkoba atau anak korban perceraian.
"Tipikal pengutil biasanya menggunakan obat-obatan terlarang. Belakangan ini, remaja dari keluarga kaya pun melakukannya dengan alasan iseng. Remaja wanita sekarang, manja dan sombong, mereka berpikir bisa melakukan apapun. Terutama yang korban perceraian, mereka melakukannya untuk mencari perhatian," ujar Kaufer.
Kaufer juga menjelaskan bahwa remaja wanita belakangan ini cenderung lebih materialistis. Mereka ingin meniru gaya berpakaian selebriti dan mengenakan make-up, sayangnya, para orang tua mereka memberikan uang saku yang besar sehingga mereka bisa membeli busana dan peralatan kecantikan.
http://www.wolipop.com/read/2011/02/17/140748/1572975/248
No comments:
Post a Comment