Tidak bisa ditampik bila banyak pasangan yang mengonsumsi hal-hal yang berbau pornografi saat memasuki kehidupan ranjangnya. Lantas, apa alasan di balik itu?
“Pasangan menggunakan pornografi untuk alasan yang lebih tinggi, mencari bantuan,” kata psikoterapis sekaligus seksolog Joe Kort PhD, sebagaimana okezone nukil dari Shine, Sabtu (3/7/2010).
“Tetapi tidak boleh bereaksi berlebihan dan menjadi penyakit,” tambah Kort.
Beberapa hal yang perlu diketahui bahwa pecandu seks hanya mewakili 4 persen populasi, kemungkinan bahwa pasangan Anda adalah salah satunya, bisa jadi menurut sudut pandang Kort. Selain itu, karena masa kanak-kanak memengaruhi aktivitas seks ketika beralih menjadi orang dewasa. Jika dari remaja sudah gemar mengonsumsi pornografi, maka ini akan berimbas pada kehidupan seks ketika usia dewasa.
Itu bagi pria. Bagaimana dengan wanita? Apakah seorang wanita juga menganggap pornografi sebagai sesuatu yang wajar dikonsumsi dan menyangkut hal pribadi?
“Alasannya jika pasangan Anda kompulsif atau hanya dapat melakukan hubungan seks dengan pornografi,” jelas Kort.
Dr Kort menyarankan, bila Anda sudah sampai dalam kondisi seperti di atas agar segera melakukan konseling. Ia juga menyarankan, agar Anda dan pasangan berbagi rahasia pornografi. Dengan membahas apa yang membuat dia turn on, dan yang membuat Anda turn on.
“Dengan cara ini, dialog yang dibuat memungkinkan untuk melahirkan kejujuran, martabat, dan kedekatan,” tandasnya. [okezone]
No comments:
Post a Comment